Daerah

Acep Jamhuri: Penanganan Banjir Karawang Harus Terintegrasi dari Hulu dan Hilir

×

Acep Jamhuri: Penanganan Banjir Karawang Harus Terintegrasi dari Hulu dan Hilir

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | KARAWANG – Plh Bupati Karawang Acep Jamhuri, menilai penananganan banjir yang melanda beberapa kawasan di wilayah Karawang agar bisa dilakukan dengan sistematis dan terintegrasi, dari daerah hulu dan daerah hilir.

“Misal air Citarum, alirannya dari Situ Cisanti, kemudian Waduk Saguling, Waduk Cirata dan lebih besar lagi Waduk Jatiluhur, kemudian digelontorkan ke Walahar. Jadi pengelolaanya harus terintegrasi (karena melibatkan sejumlah kabupaten),” kata Acep, Senin (22/02/1994).

Kemudian Sungai Cibeet di atasnya tidak ada waduk, mengakibatkan Sungai Cicangor Tamanmekar dan Cikereteg meluap hingga mengakibatkan banjir.

Baca Juga:  Pemkab Karawang Bentuk Satgas TPPK di Setiap Sekolah, Ini Tujuannya

“Belum lagi perubahan tata ruang di Bekasi. Sehingga air yang mengalir ke Cibeet bertemu dengan air Sungai Citarum. Sehingga terjadilah luapan air yang sangat luar biasa yang melimpas ke daratan,” katanya.

Menurut Acep, solusi penanggulangan banjir di Karawang harus dilakukan di wilayah hulu. Sehingga akan menjadi percuma jika harus dibangun bendungan baru di wilayah Karawang.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Targetkan 5.000 Pesantren Gabung OPOP di Tahun 2023

“Membuat bendungan di Karawang akan menjadi percuma. Bendungan tetap harus dibangun di daerah hulu. Kecuali nanti bendungan di wilayah Cikaranggelam (Cikampek). Karena di Cikaranggelam harus ada sodetan. Kemudian dilakukan normalisasi di Situ Kamojing. Sebelum di Situ Kamojing harus ada situ di sekitar BIC,” papar Acep Jamhuri.

“Untuk di Sungai Cilamaya, di wilayah Purwakarta harus ada embung, membuat folder tempat menyimpan atau menampung air untuk sementara waktu, sebelum mengalir ke Sungai Cilamaya,” katanya menambahkan.

Baca Juga:  Sambut Hut Bhayangkara Ke-76, Polisi di Purwakarta Bagikan Beras

Acep mengaku sudah menyampaikan persoalan dan solusi penanganan banjir tersebut ke pemerintah pusat melalui Kepala BNPB dan Menko Bidang PMK saat kesempatan memantau situasi banjir di wilayah Karawang pada Minggu (21/2).

Sementara itu, catatan BPBD Karawang, hingga Senin ini bencana banjir di Karawang berangsur surut. Dari sebelumnya terdapat 15 kecamatan yang dilanda banjir, kini tersisa tujuh kecamatan. (Red)

Tinggalkan Balasan