Ia memastikan pihak kampus bertanggung jawab penuh atas seluruh penanganan medis korban.
“Secara fisik, para korban trauma berat, kaget dan mereka mengalami luka-luka di bagian tangan, kaki, kepala,” ujar Dedi, Minggu (16/11/2025).
Ia menambahkan, lembaga perguruan tinggi akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban.
“Lembaga tetap bertanggung jawab dengan menanggung semua pengobatan korban mulai rontgen, USG,” jelasnya.
Dari belasan korban atas peristiwa tersebut, 11 orang ditangani di Klinik Unsil, enam orang di RS TMC, dan satu orang di RSUD Dr. Soekardjo.





