Sementara itu, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyebut saatnya pemerintah tak hanya “ikut arus”, tapi aktif sebagai fasilitator dan katalisator pertumbuhan digital.
“Selama ini kami sibuk bikin lomba game, tapi lupa membangun ekosistemnya. Sekarang saatnya kita serius hadir untuk mendorong industri game dari sisi infrastruktur dan kebijakan,” ujar Farhan.
Farhan menambahkan, salah satu langkah konkret adalah penataan ulang jaringan kabel bawah tanah untuk mendukung konektivitas digital. Ia menekankan bahwa potensi kreativitas Bandung tak hanya ditopang ekosistem, tetapi juga lingkungan kota yang mendukung kolaborasi.
“Industri game jangan jadi dunia laki-laki saja. Perempuan harus punya tempat yang aman dan setara, baik sebagai pemain maupun pengembang,” tegas Farhan.
Di sisi industri, CEO Agate International Shieny Aprilia menjelaskan bahwa lingkungan kerja inklusif adalah kunci untuk menciptakan regenerasi developer.