Farhan mengungkapkan, pengolahan sampah di Bandung masih sangat terbatas. Sekitar 70-80% sampah harus diangkut ke TPA Sarimukti karena minimnya fasilitas pengolahan, terutama untuk limbah makanan yang meningkat akibat lonjakan wisatawan.
“Pengolahan memang harus lebih rajin, terutama untuk food waste, karena yang datang wisatawan,” katanya.
Pemkot Bandung telah mengubah pola kerja petugas kebersihan untuk meningkatkan efektivitas penanganan sampah. Terdapat 17 ruas jalan wisata yang menjadi prioritas, mulai dari Setiabudi-Sukajadi, Dago, Pasteur, Jalan LLRE Martadinata, Jalan Merdeka, Lembong, Tamblong, Asia Afrika, Braga, Suniaraja, hingga Wastukencana.
Saat ini, Pemkot Bandung tengah menunggu persetujuan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk kemungkinan pergeseran anggaran sebesar Rp 90 miliar guna penanganan sampah yang kian mendesak.(red)





