“Kami ingin masyarakat terlibat aktif. Efek jangka panjangnya besar jika kesadaran dikelola dari akar,” kata Yuni.
Sebagai langkah inovatif, DLH Kota Cirebon juga mulai mengoperasikan ATM Sampah. Inisiatif ini menyasar sekolah dan ruang publik, memungkinkan warga menukar sampah terpilah dengan saldo digital yang bisa digunakan untuk berbagai transaksi.
“Sampah yang dipilah itu bernilai. Lewat ATM Sampah, kami ingin menumbuhkan kebiasaan baru yang lebih ramah lingkungan,” tambah Yuni.
Wali Kota Cirebon Effendi Edo menyambut baik penguatan fungsi bank sampah dan menyebut bahwa kunci keberhasilan kebijakan lingkungan adalah partisipasi masyarakat.
“Kalau masyarakat bisa memilah dari rumah, ekonomi bergerak, lingkungan terjaga. Itulah bentuk keberhasilan sesungguhnya,” ujarnya.