JABARNEWS | CIANJUR – Warga terdampak bencana pergeseran tanah di wilayah selatan Kabupaten Cianjur mendatangi DPRD Cianjur untuk menagih janji realisasi bantuan yang belum kunjung cair. Audiensi yang digelar Senin (29/9/2025) itu diterima Komisi III DPRD Cianjur bersama BPBD dan perwakilan Pemda.
Koordinator lapangan warga Cianjur Selatan, Yana Mulyana, menyebut bencana pergeseran tanah yang terjadi sejak 2024 hingga kini belum mendapatkan kepastian bantuan. “Sudah hampir satu tahun belum ada realisasinya. Kami minta ada perhatian serius dari pemerintah,” tegasnya.
Yana mengungkapkan, janji pencairan Dana Tunggu Hunian (DTH) Rp600 ribu per bulan belum terealisasi. Akibatnya, banyak warga masih mengungsi di kantor desa, posyandu, hingga menyewa rumah warga lain. Bahkan, ada yang terpaksa tetap tinggal di tenda-tenda di zona merah.
“Total warga terdampak lebih dari 3.300 orang. Sampai sekarang masih ada yang hidup di tempat tidak layak. Pemerintah harus memberi kepastian, jangan terus menunda,” ujarnya.
Ia juga menyoroti kondisi infrastruktur jalan yang rusak parah serta lahan pertanian yang tak lagi produktif. “Apalagi sekarang sudah masuk musim hujan, situasi makin mengkhawatirkan,” tambahnya.