PVMBG mencatat, lokasi rumah yang terdampak berada tepat di zona yang mengalami deformasi berat saat gempa 2022. Getaran berulang yang dirasakan pemilik rumah sebelum munculnya panas diduga memperlebar rekahan lama sehingga memungkinkan gas keluar ke permukaan.
Supartoyo menambahkan, mereka berharap hawa panas dan bau gas bisa mereda seiring berkurangnya tekanan gas dari bawah permukaan. Namun pihaknya menegaskan perlunya investigasi ilmiah untuk menentukan sumber sebenarnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur telah meninjau lokasi dan meminta penghuni rumah mengungsi sementara demi keselamatan.
Sekretaris BPBD Cianjur, Asep Sudrajat, mengatakan langkah itu dilakukan untuk mencegah risiko tambahan sebelum hasil PVMBG selesai.
“Pemilik rumah sudah mengungsi ke rumah saudaranya. Kami menunggu pemeriksaan PVMBG untuk mengetahui sumber bau gas dan panas tersebut,” tandasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





