Menurut Kapolres Metro Bekasi, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi, bentrokan antara ormas ini diduga bermula dari konflik antara sebuah perusahaan pembiayaan (leasing) yang ingin mengambil kendaraan di wilayah Setu, Kabupaten Bekasi.
Konflik ini, kata Twedi, kemudian melibatkan pemilik unit kendaraan, yang akhirnya memanggil beberapa ormas untuk mediasi.
Twedi menjelaskan salah satu pihak dari leasing ini memiliki hubungan dengan salah satu anggota ormas lainnya. Mediasi mengenai penarikan kendaraan tersebut awalnya dilakukan di Polsek Setu, tetapi pemegang unit kendaraan mobil Innova tetap tidak menerima penarikan tersebut.
“Setelah di luar Polsek, ada kejadian dari pihak ormas (A) mendatangi pihak debt collector,” ungkap Twedi.
Sekitar pukul 17.30 WIB, situasi memanas. Bentrokan antar ormas pun tak terhindarkan. Meskipun bentrokan terjadi, situasinya tidak berlangsung lama. “Sampai pukul 18.00 WIB, pihak-pihak ormas membubarkan diri,” tambahnya.
Namun, tidak lama kemudian, bentrokan kembali terjadi dan melibatkan wilayah hukum Polres Metro Bekasi Kota. Twedi sendiri tidak memberikan keterangan lebih lanjut tentang insiden yang terjadi di luar wilayahnya. “Kalau untuk di Kota Bekasi, nanti bisa tanya kejadian selanjutnya ke yang punya wilayah,” ujarnya.
Sementara itu Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Dani Hamdani, belum memberikan keterangan resmi terkait insiden bentrokan ini. Terduga pelaku yang terlibat dalam bentrokan telah diamankan dan dibawa ke Mapolres Bekasi Kota untuk proses penyelidikan lebih lanjut. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
