Tak hanya gabah, Bulog juga menyerap 1.400 ton beras dari petani di periode yang sama, dan akan terus melakukan pembelian saat musim panen berikutnya tiba menjelang akhir tahun.
“Kami akan terus melakukan pembelian ketika masuk musim panen yang biasanya menjelang akhir tahun. Harapan kami, seiring tingginya serapan dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Cianjur dan Sukabumi,” tambahnya.
Penyerapan dilakukan dengan harga beli gabah kering panen sebesar Rp6.500 per kilogram, sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat. Harga ini dinilai cukup kompetitif dan menguntungkan petani, sekaligus memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dari hasil produksi dalam negeri.
Yanto optimis penyerapan gabah akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Dengan tingginya serapan, maka stok cadangan beras nasional ikut bertambah dan berkontribusi pada ketahanan pangan serta ekonomi daerah.
“Semakin tinggi daya serap, semakin bertambah stok cadangan beras dalam negeri. Ini tentu berdampak langsung pada perekonomian petani, khususnya di wilayah Cianjur dan Sukabumi,” pungkasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News