Suryana menyoroti bahwa tidak semua anak tinggal dekat pesantren, sehingga kurikulum perlu disesuaikan.
Ia juga mengingatkan soal kondisi guru diniyah yang mayoritas memiliki pekerjaan utama seperti bertani.
“Berbeda dengan guru bersertifikasi yang mendapat gaji tetap. Guru diniyah sering mengandalkan pekerjaan lain untuk kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Karena itu, Suryana meminta pemerintah daerah memberi perhatian lebih terhadap kesejahteraan guru diniyah.