Ia berharap program ini mampu menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Bandung, sekaligus memperluas akses pelaporan melalui jalur layanan yang ramah dan terpercaya.
“Kami ingin Bandung menjadi kota yang aman, ramah, dan layak bagi perempuan dan anak. Kota tanpa kekerasan, tanpa diskriminasi. Setiap warga bisa tumbuh dan berkembang dengan rasa aman dan bermartabat,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, Uum Sumiati, menjelaskan bahwa Senandung Perdana kini telah dilaksanakan di sejumlah kecamatan seperti Sukajadi, Sukasari, dan Cicendo.
Menurutnya, kegiatan ini dibangun dengan dua pilar utama: pendidikan pencegahan dan penanganan kasus kekerasan secara terintegrasi.
Aspek pencegahan diwujudkan melalui Sekolah Perlindungan Perempuan dan Anak, tempat masyarakat belajar memahami pentingnya menghentikan kekerasan sejak dini.





