JABARNEWS | CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mulai menerapkan program pembinaan di barak militer bagi siswa bermasalah sebagai langkah strategis menekan angka kenakalan remaja, terutama kasus tawuran antarpelajar yang marak terjadi di daerah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur, Ruhli Solehudin, mengatakan program ini akan diberlakukan mulai pekan depan, menyusul telah ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) antara Pemkab Cianjur dengan Kodim 0608 Cianjur.
“Pembinaan di barak militer dapat menjadi senjata pamungkas dalam menekan kenakalan pelajar. Siswa yang terlibat tawuran atau tindakan kenakalan lainnya akan langsung dijemput untuk dibina selama satu hingga dua minggu, bahkan bisa sampai dua bulan jika dibutuhkan,” ujar Ruhli, Minggu (5/5/2025).
Ia menjelaskan bahwa siswa dari jenjang SMP hingga SMA/SMK sederajat yang terlibat kenakalan berat, seperti tawuran, kekerasan jalanan, hingga perilaku menyimpang lainnya, akan menjalani program pembinaan karakter, kedisiplinan, dan bela negara di barak militer.
Selain Kodim 0608, program ini juga melibatkan Yonif Raider 300/Brajawijaya, serta mendapat dukungan dari kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Cianjur.