“Jika lingkungan sekolahnya aman dan jarak satu kilometer masih memungkinkan ditempuh dengan berjalan kaki, maka anak-anak harus berjalan kaki. Tidak ada kompromi,” ujarnya.
Kebijakan ini juga akan melibatkan bupati dan wali kota di seluruh Jawa Barat. Dedi Mulyadi menyatakan bahwa sekolah harus menjadi tempat yang mandiri bagi anak-anak tanpa intervensi berlebihan dari orang tua.
“Saya tidak ingin melihat ibu dan bapak menunggu di depan sekolah. Pagar sekolah harus tertutup dan dijaga oleh petugas keamanan,” tegasnya.
Dedi Mulyadi menyoroti perbedaan antara sistem pendidikan di Indonesia dan Jepang, di mana anak-anak Jepang terbiasa berjalan kaki ke sekolah tanpa didampingi orang tua.