Gubernur juga mengingatkan sejarah Islam di Nusantara yang dibawa oleh para wali melalui pendekatan budaya dan kelembutan, bukan paksaan.
“Para wali memperkenalkan Islam lewat Ramayana, Mahabharata, dan ajaran Pandawa Lima. Mereka masuk lewat simbol dan nilai budaya, bukan kekasaran,” ungkapnya.
Menutup sambutannya, KDM mengajak masyarakat Sunda untuk menjaga alam sebagai wujud syukur kepada Sang Pencipta, serta menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup.
“Rawatlah Ciwidey, Cipanas, dan Pangalengan. Jangan rusak tempat-tempat indah itu dengan tangan kita sendiri. Simpanlah Al-Qur’an di hati. Dari situlah datang ketenangan dan kebahagiaan sejati,” pungkasnya.
Gelaran MTQH ke-39 ini menjadi momentum spiritual yang mendalam, dengan harapan membumikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan masyarakat Jawa Barat. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News