Tidak hanya mahasiswa, KDM juga telah berkomunikasi dengan pihak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk melibatkan siswa dalam proyek fisik pemerintah.
Ia meminta agar tugas mata pelajaran matematika para siswa diarahkan pada praktik penghitungan kebutuhan material bangunan.
“Misalnya anak-anak suruh menghitung bangunan yang lagi dibangun di sekolahnya. Panjang, lebar, berapa jumlah semen yang digunakan, berapa kubik pasir, kemudian juga berapa batang besi panjangnya berapa, diameternya berapa.” jelasnya.
Melalui keterlibatan langsung ini, KDM berharap pendidikan SMK di Jawa Barat menjadi lebih aplikatif dan sesuai dengan kebutuhan industri konstruksi.(red)





