“Mengisi ruang kritis itu budaya demokrasi. Di daerah, DPRD setara dengan gubernur, tapi kita harus kolaboratif. Ide-ide Bung Karno yang diusung PDIP sudah saya terapkan sejak saya menjadi bupati,” katanya.
Ia juga mengungkapkan adanya kesamaan pandangan dengan Ono Surono, khususnya dalam isu pertanian dan kehutanan. Meski sebelumnya sempat berbeda pandangan terkait perhutanan sosial, Dedi menyebut kini terdapat titik temu.
“Kondisi defisit anggaran Jawa Barat ini nyata. Pendapatan menurun, sementara dana bagi hasil tahun 2024–2025 belum cair sepenuhnya,” ucap Dedi.
Pertemuan tersebut dinilai menjadi sinyal rekonsiliasi politik di Jawa Barat menjelang akhir tahun, di tengah tantangan defisit anggaran, persoalan lingkungan, serta tuntutan pembangunan berkelanjutan yang semakin mendesak. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





