JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan pentingnya konsep terpadu dalam penataan kawasan Puncak, Bogor. Hal ini sebagai langkah strategis untuk mencegah banjir yang kerap melanda wilayah Bogor, Bekasi, Karawang, hingga Jakarta dan Tangerang dalam beberapa hari terakhir.
Menurutnya, kawasan Puncak mengalami penurunan fungsi sebagai daerah hulu yang seharusnya berperan sebagai penyerap air. Sejumlah lahan yang dulunya diperuntukkan bagi perkebunan teh kini berubah menjadi kawasan agrowisata dengan banyak bangunan dan akses jalan baru.
Dedi mengatakan, penanganan banjir di Jabodetabek memerlukan integrasi dan kerja sama dari berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota seperti Bogor, Depok, Bekasi, dan Karawang.
“Besok kami berencana ke Bogor bersama Menteri Lingkungan Hidup untuk mengevaluasi dua hal. Pertama, perubahan peruntukan lahan di kawasan Puncak,” ujar Dedi, Rabu (5/3/2025).
Ia menyoroti perubahan fungsi kebun teh Gunung Mas yang kini beralih dari perkebunan menjadi agrowisata. “Kedua, kondisi daerah aliran sungai di hilir yang dipenuhi pembangunan perumahan serta pembuangan tanah urugan ke sungai, yang mengakibatkan air semakin meluap,” tambahnya.