Selain itu, Herman menekankan pentingnya kriteria dasar bagi para saksi, seperti memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Demokrat, kemampuan membaca dan menulis, serta memahami kondisi sosial masyarakat. Ia juga mengapresiasi inisiatif DPD Demokrat Jabar yang mulai melakukan iuran internal untuk mendukung kesiapan logistik para saksi.
“Kami ingin saksi menjadi bagian dari instrumen partai yang berkualitas. DPD Demokrat Jabar sudah mulai melakukan persiapan, termasuk iuran untuk kebutuhan saksi. Ini bentuk tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Ketua DPD Demokrat Jawa Barat, Anton Sukartono Suratto, menegaskan pelatihan saksi akan dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Tujuannya agar para saksi benar-benar siap menghadapi situasi di TPS dan memahami berbagai skenario yang mungkin terjadi.
“Kami tidak ingin sistem ‘kebut semalam’ seperti pemilu sebelumnya terulang. Sekarang kita siapkan saksi jauh-jauh hari. Mereka akan dilatih, disimulasikan bagaimana kondisi di TPS, dan dibekali kemampuan menghadapi berbagai kemungkinan,” tegas Anton.
Anton menambahkan, saksi yang direkrut diutamakan merupakan warga setempat yang memiliki KTA Demokrat dan mampu menggunakan telepon seluler untuk melaporkan hasil perhitungan suara secara cepat dan akurat.





