Daerah

Diabadikan Jadi Nama Jalan di Purwakarta, Ini Profil dan Riwayat Syeikh Baing Yusuf

×

Diabadikan Jadi Nama Jalan di Purwakarta, Ini Profil dan Riwayat Syeikh Baing Yusuf

Sebarkan artikel ini
Syeikh Baing Yusuf
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika saat mengabadikan Syeikh Baing Yusuf menjadi nama jalan di Purwakarta. (Foto: Istimewa).
Syeikh Baing Yusuf
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika saat mengabadikan Syeikh Baing Yusuf menjadi nama jalan di Purwakarta. (Foto: Istimewa).

Oleh karena itu dalam artikel ini akan dibahas mengenai biografi dan riwayat hidup dari Syeikh Baing Yusuf.

Syeikh Baing Yusuf adalah Ulama Besar Raden Muhammad Yusuf atau lebih dikenal Syeikh Baing Yusuf Purwakarta (w. 1854) merupakan salah seorang seorang ulama besar asal Sunda yang hidup di paruh pertama abad ke-19 dan menjadi kiblat keilmuan para ulama di zamannya.

Baca Juga:  DLH Jabar Targetkan Pengurangan 30 Persen Sampah pada Tahun 2025

Dikutip JabarNews.com dari berbagai sumber, Syeikh Baing Yusuf adalah guru dari Syeikh Nawawi Banten (w. 1897), Syeikh Asy’ari Bakom Bogor (w. 1901), Rd. Haji Hasan Cianjur (Mursyid Tarekat Khalidiyah Naqsyabandiah) yang wafat di Singapura (w. 1848), Kiai Abdul Salam Hood, penghulu Purwakarta-Karawang akhir abad 19 M dan tokoh-tokoh penting lainnya.

Baca Juga:  Harga Daging Sapi Melejit, Tapi Harga Abon Masih Stabil

Beliau adalah salah satu pilar utama sanad keilmuan dan episentrum tradisi intelektual Islam tradisional di tatar Sunda pada zamannya selain Kiai Mulabaruk Garut (w. 1850-an), Kiai Ubaidah Sidoresmo Surabaya (w. 1860-an), Kiai Hasan Basori Kiarakoneng (w. 1865), Kiyai Hasan Maulani atau Ki Ageng Lengkong Kuningan (w. 1874), Kiai Shoheh Bunikasih Cianjur (w. 1885) dan lain-lain. Para ulama inilah yang menjadi pilar tradisi keilmuan Islam yang juga memiliki jejaring dengan pasukan ulama-santri Perang Diponegoro.

Baca Juga:  Jaga Kedisiplinan Anggota Polri di Purwakarta, Polsek Bojong Lakukan Periksaan Ini

Karya Syeikh Baing Yusuf Syeikh Baing Yusuf diketahui memiliki sejumlah karya, diantaranya adalah Risalah Tasawuf dan Fikih yang ditulis dalam bahasa Sunda Pegon.

Pages ( 2 of 3 ): 1 2 3

Tinggalkan Balasan