Ade menyebut pihak sekolah telah melakukan mediasi dengan guru yang bersangkutan. Solusi sementara yang ditawarkan adalah menjual aset pribadi milik guru tersebut.
“Beliau bersedia menjual asetnya. Jadi, (orang tua murid) nunggu asetnya terjual,” ujar Ade.
Hingga kini, belum ada kejelasan kapan dana itu akan benar-benar dikembalikan kepada siswa maupun orang tua.
Orang tua murid pun masih menanti, dengan harapan pemerintah daerah turun tangan secara serius untuk menyelesaikan masalah ini. (trn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News