“Kalau yang tumbuh hanya sektor informal, produktivitasnya tidak steady. Kita ingin pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan. Pertumbuhan ekonomi yang baik harus disertai pemerataan. Itu tantangan terbesar Bandung ke depan,” tegasnya.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung, Dudi Prayudi, menambahkan bahwa tingginya tingkat konsumsi masyarakat membuat Bandung bergantung pada pasokan pangan dari luar daerah.
“Ketergantungan ini membuat kita rentan terhadap fluktuasi harga, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru,” jelas Dudi.
Meski inflasi Oktober 2025 berada di angka 2,53% dan dinilai masih terkendali, Dudi menegaskan perlunya kesiapsiagaan menghadapi potensi lonjakan permintaan. “Forum ini tidak hanya diskusi, tapi pengambilan keputusan strategis agar inflasi tetap terkendali dan daya beli masyarakat terjaga,” lanjutnya.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bertajuk “Evaluasi Stabilitas Inflasi dan Indikator Makro Ekonomi Triwulan III 2025” yang digelar Pemkot Bandung di Hotel Mercure Bandung City Centre, Rabu (12/11).





