Atraksi seni dan budaya ditampilkan dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Ogoh-ogoh Bali yang menyita perhatian anak-anak, hingga Reog Ponorogo dari Jawa Timur dengan irama khas dan topeng dadak meraknya.
Festival ini juga menjadi panggung bagi kesenian lokal dari setiap kecamatan di Purwakarta. Beragam seni tradisional Jawa Barat turut mewarnai acara, seperti Badud (Pangandaran), Bebegig (Ciamis), Benjang (Kota Bandung), Badingkut (Bandung Barat), Surak Ibra (Garut), Sisingaan (Subang), hingga Kokoprak Genye dan Nyi Pohaci dari Purwakarta sendiri.
“Festival ini benar-benar menjadi panggung milik semua. Setiap kecamatan menampilkan potensi seninya masing-masing,” ujar Saepul.
Selain pertunjukan seni, festival ini memberi dampak langsung pada perputaran ekonomi lokal. Para pelaku UMKM mendapat ruang untuk menjajakan produk mereka kepada pengunjung, menciptakan transaksi dan meningkatkan eksposur produk lokal.
Bupati berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan unggulan Purwakarta, sekaligus memperpanjang masa tinggal wisatawan yang datang ke daerah tersebut.





