Menurut para pedagang, kenaikan harga dipicu oleh kelangkaan pasokan kelapa di tingkat petani.
Kondisi ini diperparah oleh persaingan sengit antarpedagang, pengepul, hingga pabrik pengolahan kelapa yang berebut stok.
Kondisi ini menjadi pukulan telak bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM), terutama penjual kue tradisional yang mengandalkan kelapa parut sebagai bahan utama.
“Mau tidak mau harus tetap beli, meski mahal. Kalau takaran dikurangi, rasa kue bisa berubah, dan pelanggan bisa kecewa,” ujar Yayah, salah satu penjual kue di Purwakarta.