Dapur yang ditutup merupakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Kadungora, tempat makanan untuk para siswa disiapkan.
“Semua, mulai dari izin pendirian hingga pengawasan, itu ranahnya BGN,” katanya.
Pemkab Garut melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) sudah menangani para siswa yang mengalami gejala keracunan. Tim medis juga mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium.
Abdusy menegaskan dirinya tidak ingin berspekulasi mengenai penyebab keracunan. “Saya juga tidak bisa ngeduga-duga,” ucapnya.