Ia menyebut salah satu alternatif yang tengah dikaji adalah pemanfaatan titik Transit Oriented Development (TOD) Bus Rapid Transit (BRT).
Menurut Farhan, kawasan TOD berpeluang menjadi simpul keramaian baru, baik bagi warga Bandung maupun wisatawan.
“Tidak mungkin TOD tidak ada orang ngumpul, saya lagi merevieew, titik TOD mana yang bisa kita manfaatkan baru nanti kita akan melihat peluang menempatkan para ukm disitu,” ujarnya.
Farhan menegaskan pengembangan BRT tidak bisa dihindari karena telah menjadi komitmen bersama lintas pemerintahan di wilayah Bandung Raya.





