Katarina menyebut mayoritas korban terjebak karena desakan ekonomi. Banyak yang diiming-imingi upah tinggi untuk bekerja di luar negeri, terutama mereka yang baru lulus kuliah atau di-PHK.
“Khususnya yang punya latar belakang IT, mereka mengira pekerjaan operator, ternyata dijebak jadi pelaku judi online,” ungkapnya.
Sebagai anggota gugus tugas pencegahan TPPO, Kemendagri menekankan pentingnya upaya preventif. “Hari ini fokus kita pencegahan. Bagaimana desa dan pemerintah daerah memahami bahaya TPPO agar melakukan pencegahan sejak awal,” tegasnya.
Ia menambahkan, pencegahan harus berkelanjutan dengan melibatkan dinas ketenagakerjaan serta organisasi kemasyarakatan. “Jika koordinasi pusat dan daerah berjalan baik, peluang terjadinya TPPO bisa ditekan,” tutup Katarina. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News