Sayangnya, aktivitas tersebut tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh.
“Di kota, ada hotel dan industri pariwisata yang menghasilkan pendapatan besar tanpa merusak alam. Tapi di daerah pelosok, sumber pendapatannya terbatas dan merusak lingkungan,” kata Dedi.
Ia juga mempertanyakan penggunaan anggaran oleh pemerintah daerah yang masih banyak dialokasikan untuk kegiatan rapat di hotel-hotel besar, padahal kondisi infrastruktur dan pelayanan publik di daerah masih tertinggal.
“Apakah pantas uang pajak yang susah payah dikumpulkan itu dihabiskan untuk rapat di hotel-hotel mewah, sementara sekolah, irigasi, jalan, puskesmas, BPJS, dan sanitasi di daerah masih buruk?” kritik Dedi.