Menurut Wahyu, kehadiran koperasi di setiap desa diharapkan mampu mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Cianjur, serta mempercepat realisasi pemerataan pelayanan dasar.
“Setiap koperasi memiliki klinik dan apotek, ini bentuk nyata dari pelayanan berbasis desa yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Lebih jauh, ia berharap KDMP juga dapat menjadi alat pemberantasan terhadap praktik koperasi ilegal dan praktik pinjaman yang merugikan, seperti bank emok, bank keliling, serta pinjaman online ilegal.
“Ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo yang menyebut koperasi adalah alat perjuangan rakyat kecil untuk menjadi kuat secara ekonomi,” jelasnya.
Wahyu juga mengajak seluruh masyarakat desa untuk bergabung sebagai anggota koperasi agar bisa merasakan manfaatnya secara langsung.