“Kita sebagai generasi muda harus ingat dan melestarikan budaya yang ada di kota kita, yaitu Purwakarta. Jauhi kenakalan remaja dengan cara mengenal budaya, ikut kegiatan positif,” ujarnya, Senin (13/10/2025).
Ia menambahkan, mural ini memuat pesan moral seputar anti-bullying, toleransi, dan kepedulian sosial.
“Bullying tidak hanya soal fisik, tapi juga bagaimana kita memandang orang lain. Penting bagi kita untuk belajar menghargai perbedaan,” kata Cea.
Muralis Purwakarta ini mengungkapkan proses pengerjaan mural berlangsung selama sepekan. Para peserta menggunakan teknik doodle grid dengan bahan cat semprot dan kuas.
“Hari pertama dan kedua fokus pada pola dan sketsa, hari ketiga ke tahap detail, dan hari keempat sudah mulai proses finishing,” jelasnya.