Dhani menyebut sekitar 60 persen perjalanan warga bertujuan ke lokasi wisata. Karena itu, pengaturan arus di jalur arteri menuju destinasi wisata menjadi prioritas, termasuk penggunaan rambu pendahulu petunjuk jurusan portable untuk mengarahkan kendaraan ke jalur alternatif.
Selain itu, keberadaan Tol Cisumdawu dan Bocimi yang kini menjadi pilihan baru masyarakat turut diantisipasi. Pengendara diimbau memperhitungkan keterbatasan rest area permanen dan memanfaatkan fasilitas di luar gerbang tol terdekat jika diperlukan.
Dishub Jabar juga mengingatkan pengguna sepeda motor, yang diperkirakan mencapai 15,2 persen dari total pergerakan, untuk meningkatkan kewaspadaan. Cuaca ekstrem akhir tahun berpotensi memicu longsor dan genangan air, terutama di jalur selatan dan kawasan pegunungan.
Meski tersedia sekitar 2,4 juta kursi angkutan umum, kendaraan pribadi masih mendominasi karena keterbatasan akses transportasi publik ke kawasan wisata. Dishub Jabar menyatakan pengembangan layanan angkutan umum menuju destinasi wisata akan terus diupayakan untuk mengurangi beban jalan raya.
Masyarakat diimbau memantau informasi lalu lintas dan kondisi cuaca melalui kanal resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebelum melakukan perjalanan guna meminimalkan risiko dan memastikan keselamatan selama libur Nataru. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





