Daerah

Makanan Basi Jadi Biang Kerok Keracunan Massal Program MBG di Jawa Barat

×

Makanan Basi Jadi Biang Kerok Keracunan Massal Program MBG di Jawa Barat

Sebarkan artikel ini
Keracunan MBG
Keracunan Massal Program MBG. (Foto: Istimewa).

JABARNEWS | BANDUNG – Misteri keracunan massal yang melanda sejumlah daerah di Jawa Barat akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai terungkap. Hasil pemeriksaan Laboratorium Kesehatan (Labkes) Provinsi Jawa Barat menunjukkan bahwa makanan basi menjadi penyebab utama puluhan kasus keracunan yang terjadi di berbagai kabupaten/kota.

Baca Juga:  Pemkab Purwakarta Gelar Operasi Pasar Murah, Ini Lima Lokasi yang Dipilih

Kasus ini mencuat setelah laporan keracunan bermunculan dari Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Cianjur, Garut, Sumedang, Tasikmalaya, Kota Cirebon, Cimahi, hingga Sukabumi. Hingga kini, tercatat ada 20 kasus yang tengah diselidiki.

Kepala Labkes Provinsi Jawa Barat, dr. Ryan Bayusantika Ristandi, mengungkapkan bahwa faktor utama makanan cepat basi berasal dari aspek mikrobiologi dan fisik.

Baca Juga:  Erwan Setiawan Soroti Kelalaian di Balik Keracunan Massal MBG Bandung Barat

“Faktor mikrobiologi terjadi karena pertumbuhan bakteri pada makanan kaya nutrisi seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Jika tidak disimpan sesuai standar suhu, bakteri patogen seperti E. coli, Salmonella, Bacillus cereus, hingga Staphylococcus aureus bisa berkembang pesat,” kata Ryan di Bandung, Kamis (25/9/2025).

Baca Juga:  Duh, Ratusan Warga Tasikmalaya Keracunan Makanan di Acara Hajatan

Ryan menambahkan, standar penyimpanan makanan segar merujuk pada SNI ISO 7218, yakni suhu 0–4 derajat maksimal 24 jam sebelum diperiksa. Jika lebih lama, makanan harus disimpan pada suhu minimal -18 derajat.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2