Reaksi Warganet: Tuduhan Berlebihan
Pernyataan Nina ini justru mendapat tanggapan beragam dari warganet. Di akun @infojawabarat yang mengunggah video klarifikasi Nina, banyak warganet mempertanyakan kebenaran klaim tersebut. Mereka merasa Nina sengaja melebih-lebihkan insiden untuk menarik simpati.
Salah satu akun, @dandizecson, mengomentari, “Dihadang bagaimana? Jelas di video dia yang berhenti. Kalau dihadang, mestinya petugas pengawal nggak bisa maju.” Komentar ini menunjukkan skeptisisme terhadap klaim penghadangan.
Akun @depok_bersejarah menambahkan sindiran, “Dihadang apanya? Warga berdiri di pinggir jalan, tapi malah Anda yang berhenti. Kalo pun dihadang, ngapain bawa-bawa nama bapak?” Komentar ini menyinggung respons Nina yang membawa nama ayahnya dalam klarifikasi.
Komentar paling tajam datang dari akun @sandysyhrflyyy, yang menulis, “Playing victim dan dilebih-lebihkan, ah! Warganya aja di-bentak-bentak. Pemimpin yang benar itu harus ngerangkul walaupun beda pilihan. Sudah waktunya ganti bupati!” Komentar ini mendapat ratusan tanda suka dari warganet lain yang mendukung pandangan tersebut.
Banyak warganet yang menilai bahwa Nina seharusnya lebih sabar dan tidak mudah terpancing emosi. Mereka mempertanyakan apakah ini bagian dari strategi politik atau hanya reaksi berlebihan yang berpotensi merusak citra Nina sebagai calon bupati.
Sementara itu, akun @dikit2photo mempertanyakan klaim Nina mengenai pembangunan di Indramayu. “’Indramayu yang sedang membangun,’ apa yang sedang dibangun, Bu? Di pemerintahan Anda pembangunan mandek, jalanan rusak pun tidak ada perbaikan. Kalau membangun citra, saya akui iya, karena setiap sudut jalan, sekolahan, kantor desa, ada foto ibu,” tulisnya, menyindir dengan lugas.
Tidak hanya itu, akun @krisdebim juga melontarkan kritik. Ia menulis, “Bu Nina, Anda salah dengan sikap Anda kepada masyarakat. Video viral itu bukti alasan Anda tidak diterima masyarakat Indramayu. Jelas sampai sini kan?”
Akun lain, @kikiadiwilaga, menyindir dengan komentar pendek namun tajam, “Entong jadi politisi atuh ari baperan mah…”
Komentar-komentar ini mengindikasikan kekecewaan warganet terhadap sikap Nina yang dinilai berlebihan. Banyak yang berharap agar Nina bisa lebih tenang dan bijaksana dalam merespons situasi, tanpa harus melebih-lebihkan atau membawa-bawa nama keluarganya.
Kembali ke Fokus Pembangunan untuk Indramayu
Perseteruan yang semakin terbuka ini menuai sorotan publik. Di tengah situasi panas, masyarakat Indramayu berharap para calon dapat mengedepankan visi dan misi mereka dalam membangun daerah. Warganet pun berharap kedua kandidat dapat lebih tenang, tidak memperkeruh suasana, dan tetap menjaga iklim demokrasi yang sehat.
Indramayu membutuhkan pemimpin yang mampu mengayomi semua golongan tanpa provokasi dan konflik. Masyarakat berharap Pilkada ini berjalan damai, dan terhindar dari drama yang dapat mengganggu kedamaian daerah.(Red)