JABARNEWS | BANDUNG – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan bahwa konsolidasi data dan digitalisasi penyaluran bantuan sosial (bansos) merupakan kunci untuk memastikan program pemerintah berjalan tepat sasaran.
Hal itu ia sampaikan dalam acara Wisuda Poltekesos di Gedung Sabuga ITB, Bandung, Kamis (25/9/2025).
Menurutnya, setelah terbit Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025, seluruh data penerima bansos yang sebelumnya terpisah kini disatukan oleh BPS. Data tersebut diverifikasi dan divalidasi ulang berdasarkan desil, dari desil satu (paling miskin) hingga desil sepuluh (paling mampu).
“Data memang belum sempurna, tetapi jika terus diperbarui akan semakin akurat. Sebab data bersifat dinamis, setiap hari ada yang meninggal, lahir, menikah, atau pindah tempat tinggal,” jelas Gus Ipul.
Pemutakhiran data dilakukan melalui kunjungan rumah oleh para pendamping bansos. Hingga kini, lebih dari 12 juta rumah sudah didatangi. Dari jumlah tersebut, sekitar 1,9 juta penerima dinyatakan tidak lagi berhak karena sudah naik kelas atau tidak memenuhi kriteria.