Daerah

Ngabarin: Ngaji Wartawan yang Tak Sekadar Baca Ayat, 3 Tahun Tetap Konsisten

×

Ngabarin: Ngaji Wartawan yang Tak Sekadar Baca Ayat, 3 Tahun Tetap Konsisten

Sebarkan artikel ini
Ngabarin: Ngaji Wartawan yang Tak Sekadar Baca Ayat, 3 Tahun Tetap Konsisten
Suasana khusyuk Ngabarin di Sekretariat PWI Kota Bandung, Kamis malam yang selalu hangat dengan lantunan ayat suci.

JABARNEWS | BANDUNG – Setiap Kamis malam, cahaya lampu di Sekretariat PWI Kota Bandung tak pernah padam. Bukan karena deadline atau rapat redaksi, melainkan karena suasana hangat yang tercipta dari lantunan ayat-ayat suci. Di tempat itulah para wartawan berkumpul bukan untuk berbagi berita, tapi berbagi makna kehidupan.

Ngaji Bareng Wartawan Indonesia, atau lebih akrab disebut Ngabarin, telah menjadi agenda rutin yang konsisten digelar selama 3 tahun terakhir. Tak pernah absen, kegiatan ini selalu berjalan setiap pekan di Jalan Ahmad Yani 262, tepat di kawasan Stadion Sidolig. Bagi para jurnalis yang akrab dengan hiruk pikuk berita, Ngabarin menjadi jeda yang menenangkan, tempat menyusun kembali makna di balik profesi yang sarat tekanan.

“Alhamdulillah kegiatan Ngabarin hingga kini terus konsisten berlangsung sebagai bagian dari memperkaya literasi keagamaan. Ini kiranya sangat penting sebagai sumber moral dan etika, pedoman hidup, serta kekuatan dalam beraktivitas keseharian,” ujar Zaenal Ihsan, Ketua Pokja PWI Kota Bandung, di ruang kerjanya, Jumat (4/7/2025).

Baca Juga:  Kali ini, ACT dan PWI Kota Bandung Berikan Puluhan Paket Pangan untuk Lansia

Dari Tafsir Ayat ke Kedalaman Makna: Ngaji yang Menyentuh Nurani

Kegiatan Ngabarin bukan sekadar membaca Al-Qur’an. Di dalamnya, para peserta bersama-sama mentilawahkan ayat, menyelami tafsir, mengupas sebab-musabab turunnya, dan meresapi maknanya secara mendalam. Doa bersama pun menutup setiap pertemuan, menghadirkan nuansa spiritual yang begitu akrab dan menenangkan.

Kegiatan ini diasuh oleh Duddy Supriadi, S.Ag, yang juga sebagai wartawan sekaligus pendakwah. Ia dibantu oleh Asep Budi Heryanto, rekan seprofesi yang sama-sama berasal dari Pokja PWI Kota Bandung. Bersama, keduanya menghidupkan suasana Ngabarin dengan cara yang ringan, namun tetap penuh hikmah.

Menariknya, Ngabarin pernah menjadi objek penelitian ilmiah. Seorang mahasiswa pascasarjana dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Azhary Cianjur menjadikan program ini sebagai bahan untuk penyusunan tesisnya. Ini menunjukkan bahwa kegiatan ini tak hanya punya nilai religius, tapi juga edukatif dan akademis.

Baca Juga:  Dear DBMPR Jabar, Ini Daftar Jalan Provinsi yang Harus Segera Diperbaiki

Dari Wartawan ke Wali Kota: Ngabarin Jadi Magnet Kebersamaan

Seiring waktu, Ngabarin tidak hanya menjadi milik wartawan PWI saja. Wartawan dari berbagai media di Kota Bandung pun ikut bergabung. Bahkan, beberapa kali kegiatan ini turut dihadiri oleh tokoh-tokoh publik seperti artis, pemain Persib, Ketua DPRD Kota Bandung, hingga Wali Kota Bandung sendiri. Kehadiran mereka membawa warna tersendiri, membuktikan bahwa semangat kebaikan bisa menyatukan siapa saja.

Zaenal Ihsan berharap Ngabarin bisa memberi inspirasi lebih luas.

“Kami ingin kegiatan ini menjadi motivasi bagi rekan-rekan wartawan untuk terus semangat mengaji, menambah wawasan keagamaan, dan menjadi role model yang menginspirasi PWI kota dan kabupaten lain di Jawa Barat,” katanya penuh harap.

Baca Juga:  Wow! Kelulusan Peserta UKW PWI Kota Bandung Tahun 2022,  Capai 98%

Kini, memasuki Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, Ngabarin pun memulai tilawah Surat Al-Kahfi. Duddy Supriadi menjelaskan bahwa surat ini sarat dengan pelajaran penting. Mulai dari kisah para pemuda beriman Ashabul Kahfi yang lari dari kezaliman penguasa hingga kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir yang menekankan pentingnya ilmu dan kebijaksanaan.

“Alhamdulillah Ngabarin memasuki tahun baru hijriyah sekaligus memasuki QS. Al-Kahfi… Semoga kita terus mendapat kesehatan serta istiqomah dalam menjalankan kebaikan,” ujarnya.

Tentunya, kegiatan ini tak mungkin terus berjalan tanpa dukungan. Baznas Jawa Barat, Pos Indonesia, dan Perumda Tirtawening Kota Bandung telah memberikan support nyata demi keberlangsungan Ngabarin.

Mereka hadir tak hanya sebagai sponsor, tapi sebagai bagian dari simpul kebersamaan yang percaya bahwa literasi keagamaan adalah pondasi moral yang harus selalu terjaga.(Red)