Tak hanya Jejen, pelaku juga menyerang warga lain yang ditemuinya di sepanjang jalan desa. “Korban bukan satu. Ada anak kecil lagi main di jalan ikut dibacok,” ujar Nunul.
Petugas Puskesmas Maniis, Gani, mengatakan laporan pertama yang diterima mencatat empat korban luka bacok, dua di antaranya luka berat di kepala. Setelah itu jumlah korban terus bertambah. “Total yang luka parah itu ada lima. Satu anak kecil dirujuk ke RSUD Cianjur,” ucapnya.
Secara keseluruhan, 13 korban mengalami luka di kepala, leher, tangan, dan bahu. Kondisi terberat masih menunggu hasil rontgen dan observasi lebih lanjut.
Gani menyebutkan pelaku merupakan pasien gangguan jiwa yang sudah lama menjalani perawatan dan rutin berobat, namun sering kambuh. Golok yang digunakan dibawa dari rumah, karena sehari-hari dipakai membantu orang tuanya berkebun. “Senjata itu memang dari rumah,” kata Gani.
Korban lain, Nia (35), juga mengalami luka saat hendak keluar dari gang. “Pas saya lagi keluar dari gang, tiba-tiba langsung ngebacok,” ujarnya. Bacokan menghantam bahu dan tangan hingga membuatnya tidak bisa menggerakkan lengan dan mengalami pendarahan hebat. Warga yang mengejar pelaku kemudian menolongnya dan membawa ke fasilitas kesehatan terdekat.





