Daerah

Pasar Modal Diwarnai Kejanggalan? IAW Soroti Lonjakan Saham Aneh hingga Kuota Internet Hangus

×

Pasar Modal Diwarnai Kejanggalan? IAW Soroti Lonjakan Saham Aneh hingga Kuota Internet Hangus

Sebarkan artikel ini
IAW
Sekretaris Pendiri IAW Iskandar Sitorus. (Foto: Istimewa).

JABARNEWS | BANDUNG – Lembaga independen Indonesian Audit Watch (IAW) mengungkap indikasi pelanggaran serius dalam pengelolaan sejumlah emiten besar di sektor telekomunikasi, infrastruktur jalan tol, dan perkebunan sawit. Temuan ini memunculkan pertanyaan serius terhadap efektivitas pengawasan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam menjaga integritas pasar modal nasional.

Dalam tiga surat resmi yang telah dikirimkan kepada BEI, IAW merinci kejanggalan yang dianggap terstruktur, mulai dari transparansi laporan keuangan, regulasi konsesi tol, hingga indikasi manipulasi pajak dan transfer harga. Surat-surat ini juga menyoroti lonjakan nilai saham yang dinilai tidak wajar pada beberapa emiten, tanpa adanya pengumuman informasi material kepada publik.

Baca Juga:  Gunung Padang Lebih Tua dari Kerajaan Sunda, Jejak Leluhur

Sekretaris Pendiri IAW Iskandar Sitorus menegaskan bahwa lemahnya pengawasan berpotensi meruntuhkan kepercayaan publik terhadap pasar modal. Ia mendesak BEI untuk menegakkan prinsip keterbukaan dan akuntabilitas secara independen dan konsisten.

Baca Juga:  Lima Polisi yang Bertugas di Polres Purwakarta Terpapar Covid-19

“Jika tidak, publik berhak curiga bahwa bursa kita bukan lagi tempat pasar modal sehat, melainkan arena permainan terselubung yang mengabaikan etika, moral, dan regulasi,” kata Iskandar dalam keterangannya, Selasa (15/7/2025).

Baca Juga:  IAW dan Formapera Soroti Imbauan KPK Soal LHKPN, Begini Katanya

Dalam surat pertama, IAW menyoroti praktik kuota internet prabayar yang hangus tiap bulan, dengan nilai ditaksir mencapai triliunan rupiah per tahun. Beberapa emiten besar seperti Telkom (TLKM), Indosat (ISAT), XL Axiata (EXCL), dan Smartfren (FREN) dinilai tidak mencantumkan secara eksplisit nilai pendapatan dari kuota hangus ini dalam laporan keuangan mereka.

Pages ( 1 of 3 ): 1 23