Angka tersebut jauh lebih besar dibanding penghasilan bulanan yang selama ini hanya berkisar Rp200.000 hingga Rp300.000.
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, mengakui bahwa penyelesaian status honorer merupakan tantangan besar, utamanya karena keterbatasan anggaran daerah.
Meskipun banyak tenaga honorer telah mengikuti berbagai tahapan seleksi, belum semuanya bisa terakomodasi sebagai ASN maupun PPPK.
“Kalau bicara keinginan, tentu kami ingin semua diangkat. Tapi realitanya, kemampuan keuangan daerah sangat terbatas,” ujar Herdiat.