“Kami juga akan mengupayakan bantuan dari pemerintah provinsi, pemerintah pusat, serta program CSR perusahaan agar jumlah ruang kelas rusak dapat berkurang setiap tahun,” tambahnya.
Disdikpora Cianjur mencatat, seluruh sekolah yang mengalami kerusakan berat akibat bencana alam telah masuk dalam data prioritas perbaikan.
Selain memperbaiki bangunan rusak, Helmi juga mengimbau pihak sekolah untuk melakukan pemeliharaan ringan secara mandiri agar kerusakan tidak bertambah parah.
Ia turut mengingatkan agar sekolah waspada terhadap musim hujan dan angin kencang, terutama di wilayah perbukitan seperti Sukanagara yang banyak memiliki pohon besar dan tebing rawan longsor.
“Pohon besar di area sekolah harus rajin dipangkas, saluran air dibersihkan dari sampah untuk mencegah banjir, dan sekolah yang dekat tebing rawan longsor perlu diwaspadai,” katanya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





