Tantangan lain yang menjadi sorotan adalah pengelolaan sampah. Bandung menghasilkan sekitar 1.498 ton sampah per hari, sedangkan kapasitas pembuangan ke TPA Sarimukti hanya 1.200 ton. Pada November 2025, kota ini sempat mengalami penumpukan hingga 4.000 ton akibat keterbatasan ritasi truk dan antrean panjang di TPA yang mencapai 36 jam.
Mulai pertengahan Januari 2026, kuota pembuangan diperkirakan turun menjadi sekitar 980 ton per hari. Kondisi ini membuat risiko penumpukan kembali meningkat. Pemkot Bandung sedang menyiapkan opsi mitigasi berupa biodigester dan insenerator berkapasitas 7–10 ton.
“Mulai 10 Januari, kita akan masuk fase kritis. Saya minta seluruh unsur TNI–Polri, kewilayahan, dan masyarakat membantu agar penumpukan tidak terulang,” pungkas Farhan. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





