“Harusnya tidak boleh, PIP itu untuk meringankan beban biaya sekolah, bukan untuk dipotong,” katanya.
Program PIP sendiri memberikan bantuan dalam berbagai nominal yang dapat digunakan untuk membeli keperluan sekolah seperti tas, sepatu, hingga buku.
Bupati berharap, PIP menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Garut, khususnya jenjang SMP yang menjadi prioritas pemerintah daerah.
“Target saya adalah bahwa APS kita SMP khususnya akan meningkat, dan salah satu solusinya adalah dengan menyediakan PIP,” ucapnya.
Kasus ini mencuat setelah sejumlah kepala sekolah di Garut mengeluhkan adanya pemotongan hingga 50 persen dari dana PIP Aspirasi yang disebut dilakukan oleh pihak pengusung. Para kepala sekolah mengaku menjadi korban karena kerap dituduh sebagai pelaku pemotongan, bahkan sampai dipanggil aparat kepolisian.
“Kami jadi serba salah… bantuan ini sangat membantu siswa, tapi pemotongan oleh pihak pengusung membuat kami resah,” ujar seorang kepala sekolah yang enggan disebutkan namanya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News