“Menyusul temuan ini, tim SAR di lokasi terakhir korban terlihat (Last Known Position/LKP) langsung menyiapkan sistem evakuasi,” ujarnya.
Sebanyak tujuh personel dikerahkan untuk melakukan flying camp, yakni bermalam di sekitar lokasi evakuasi. Tiga di antaranya berada di anchor point kedua pada kedalaman 400 meter, sementara empat lainnya berada di titik lokasi korban pada kedalaman 600 meter.
Evakuasi jenazah sempat ditunda karena cuaca buruk dan keterbatasan visibilitas di malam hari. Tim memutuskan untuk melanjutkan evakuasi pagi ini, Rabu (25/6/2025), dimulai dengan pengangkatan jenazah ke LKP.
“Setelah itu, jenazah akan ditandu menuruni jalur pendakian menuju Posko Sembalun,” jelas Hariyadi.
Selanjutnya, jenazah direncanakan akan dievakuasi menggunakan helikopter dari Posko Sembalun menuju RS Bhayangkara Polda NTB untuk proses penanganan lebih lanjut.