Ali Akbar menjelaskan, pemugaran akan dilakukan selama tiga bulan, dengan luas area penelitian yang ditentukan berdasarkan hasil kajian awal. Situs Gunung Padang sendiri memiliki luas sekitar 291.800 meter persegi, dan diyakini menyimpan lebih dari satu lapisan budaya.
“Hasil ekskavasi awal menunjukkan bahwa di bawah struktur yang terlihat saat ini masih terdapat bangunan lain yang usianya jauh lebih tua. Bahkan, ada indikasi ruang tersembunyi dan peradaban yang telah hilang,” ungkapnya.
Struktur yang kini terlihat diperkirakan dibangun pada sekitar 500 Masehi, namun ekskavasi lebih dalam menemukan lapisan bangunan dari 500 SM dan bahkan hingga 5.200 SM, menjadikan situs ini sangat penting dalam studi peradaban purba dunia.
Gunung Padang tersusun dari batuan kekar tiang (columnar joints) yang langka dan telah dibentuk menjadi tangga, dinding, teras, kursi, serta pilar. Susunan tersebut mengindikasikan tingkat pengetahuan teknik dan arsitektur yang luar biasa dari masa prasejarah.
“Ini bukan sekadar situs batu, tapi bukti nyata bahwa nenek moyang kita memiliki pengetahuan tinggi. Kami berharap penelitian lanjutan ini dapat menjawab misteri tentang siapa yang membangunnya, bagaimana teknologinya, dan apa penyebab hilangnya peradaban tersebut,” pungkas Ali Akbar. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





