Namun, hasil analisis cuaca menunjukkan kondisi langit Cirebon saat kejadian justru cerah berawan, tanpa indikasi adanya awan konvektif, jenis awan yang biasanya memicu petir atau ledakan udara.
“Berdasarkan citra satelit, tidak ditemukan adanya awan konvektif di sekitar Cirebon saat peristiwa itu terjadi,” ujar Fuad, dikutip dari Antara.
Fuad menegaskan, hingga saat ini BMKG belum mencatat adanya aktivitas cuaca ekstrem maupun getaran seismik signifikan di wilayah tersebut. Artinya, dugaan fenomena alam ini kemungkinan besar bukan berasal dari faktor meteorologis.
Ia menjelaskan, peristiwa yang berkaitan dengan benda langit seperti meteor bukan merupakan ranah BMKG.