BPBD Garut sebelumnya telah melakukan asesmen lapangan di empat kampung yang terdampak, yakni Kampung Babakan Wetan, Sarianteun, Lio, dan Cibuyutan. Dari hasil pendataan, sekitar 121 rumah, beberapa tempat ibadah, serta fasilitas pendidikan SMPN 3 Banyuresmi mengalami kerusakan akibat terjangan air dan lumpur.
Hasil kajian sementara BPBD menunjukkan banjir disebabkan oleh hujan deras dengan intensitas tinggi, ditambah kondisi saluran air yang tak mampu menampung debit air. Selain itu, jembatan kecil buatan warga diduga turut memperparah luapan air karena tersumbat tumpukan sampah.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, banyak warga kehilangan perabotan rumah tangga dan mengalami kerugian materiil.
Sebagai langkah tanggap darurat, BPBD Garut menyalurkan bantuan logistik dan perlengkapan tidur kepada warga terdampak, serta menurunkan alat berat untuk mempercepat proses pembersihan lumpur dan sampah di lokasi bencana.
“Saat ini proses pembersihan masih berlangsung, dan bantuan logistik terus disalurkan kepada warga yang terdampak,” kata Nurdin. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
									




