Namun, Apsari juga memberikan catatan serius terkait tantangan eksternal. Ia menyoroti tingginya angka kejahatan yang melibatkan anak-anak belakangan ini, khususnya kasus narkotika dan kekerasan seksual.
Oleh karena itu, menurutnya sinergi antara sekolah dan penegak hukum menjadi hal yang tidak bisa ditawar.
“Kejari Purwakarta mengajak Dinas Pendidikan, terutama guru dan kepala sekolah, untuk berkolaborasi lebih erat dalam mendidik generasi muda agar mereka paham hukum dan menjauhi tindakan kriminal,” ujar Apsari.
Selain fokus pada pembinaan siswa, Kejari Purwakarta juga memberikan atensi pada aspek tata kelola anggaran.
Apsari mengatakan pihaknya berkomitmen melakukan pendampingan hukum pada proyek pembangunan fisik, seperti revitalisasi sekolah, guna memastikan tidak ada pelanggaran hukum dalam pelaksanaannya.





