Bantuan tersebut menjawab persoalan utama peternak lokal: limbah kotoran domba yang sebelumnya menimbulkan bau dan berpotensi menimbulkan penyakit. Dengan sentuhan listrik, limbah itu kini diolah menjadi pupuk organik yang laku dipasarkan. Direktur BUMDes Teja Pundi Kencana, Adang Sukanda, menyebutkan bahwa teknologi listrik mempermudah proses produksi.
“Peralatan berbasis listrik jauh lebih stabil dibanding bensin atau manual. Kecepatan proses lebih maksimal, bahkan perawatan juga lebih mudah,” ungkapnya.
Kepala Desa Cibuntu, Dadi Kurniadi, menambahkan bahwa keberadaan program PLN ini telah memberi nilai tambah nyata bagi ekonomi desa. Unit usaha BUMDes kini meluas dari sektor wisata, pertanian, hingga peternakan, dan berhasil menyerap tenaga kerja lokal.
“KOHE yang melimpah kini bisa dimanfaatkan. Semoga masyarakat betul-betul mengoptimalkan bantuan ini,” ucapnya.
Melalui peralatan modern berbasis listrik seperti mesin pencacah pakan, pompa air, hingga penerangan kandang aktivitas peternak menjadi lebih efisien.