“PLN memastikan seluruh mitra kerja berperan dalam membangun budaya kerja yang aman, adil, dan melindungi semua pihak, termasuk perempuan dan anak,” ujarnya.
Senada dengan itu, Manager Proyek PLN JBT 1, Nugroho Budi Sulaksono, menyebut pelatihan ini sebagai langkah sistematis dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
“Kami mengawal langsung agar pekerja memahami hak-haknya serta mampu mencegah dan melaporkan potensi kekerasan. Ini adalah investasi sosial jangka panjang,” jelasnya.
Dari pihak penyelenggara, Sri Mulyati dari Sapa Institute mengapresiasi komitmen PLN dan mitra kerja dalam membuka ruang dialog di sektor konstruksi. Menurutnya, kesadaran terhadap isu kekerasan berbasis gender masih minim sehingga pelatihan ini menjadi momentum penting.
Tak hanya itu, para peserta juga merasakan manfaat langsung. Fikri Sihab, pekerja asal Desa Sukaresmi, mengaku pelatihan ini menambah pemahaman yang bermanfaat, baik di lingkungan kerja maupun keluarga.