Manager Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) PLN UIP JBT, Elga Bagus Sulaksmono menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata komitmen perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan bebas kecelakaan.
“Pemahaman dan kemampuan menggunakan APAR harus dimiliki oleh setiap pegawai. Pelatihan seperti ini bukan hanya soal memadamkan api, tetapi juga membangun ketenangan, kesiapsiagaan, dan kerja sama saat menghadapi keadaan darurat,” ujar Bagus.
Ia menambahkan bahwa PLN UIP JBT terus mendorong pelaksanaan simulasi tanggap darurat secara berkala, termasuk latihan evakuasi dan pemeriksaan rutin peralatan keselamatan. Langkah tersebut penting untuk memastikan seluruh perangkat, terutama APAR, selalu dalam kondisi siap pakai.
“APAR tidak hanya perlu tersedia, tetapi juga harus bisa digunakan kapan saja. Pemeriksaan berkala dan pelatihan berulang adalah kunci untuk mencegah kebakaran besar,” jelas salah satu instruktur dari Dinas Kebakaran.
Selain pelatihan teknis, tim K3 juga mengingatkan pentingnya memastikan kelayakan APAR melalui pengecekan masa berlaku, tekanan tabung, dan penempatannya agar mudah dijangkau ketika diperlukan.





