Daerah

Polda Jabar Libatkan Ahli dan Budayawan Periksa Sunda Empire

×

Polda Jabar Libatkan Ahli dan Budayawan Periksa Sunda Empire

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | BANDUNG – Kemunculan Sunda Empire membuat warga geleng-geleng kepala. Polisi tak diam diri menyelidiki keberadaan kelompok Sunda Empire. Kini, Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) terus mendalami keberadaan Sunda Empire dengan melibatkan budayawan dan ahli sejarah.

Kabidhumas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Saptono Erlangga menyatakan sudah memeriksa dua anggota “Sunda Empire” untuk mendalami keberadaan kerajaan “fiktif” tersebut yang diduga memiliki motif serupa dengan “Keraton Agung Sejagat” di Jawa Tengah.

Baca Juga:  Diguyur Hujan Deras, Jalan Desa Penghubung Kabupaten Cianjur-Bandung Putus Tertimpa Longsor

“Melalui Direktorat Reserse Kriminal Umum memeriksa pemimpin “Sunda Empire” berinisial NB, dan anggotanya berinisial A. Dia menyebut dirinya Perdana Menteri, berinisial NB, dan salah satu anggotanya berinisial A,” kata Saptono di Bandung, Selasa (21/1/2020).

Selain itu, kata Saptono, pihaknya juga telah memeriksa seorang staf dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) karena kampus tersebut pernah menjadi tempat berkegiatan “Sunda Empire”.

Baca Juga:  Empat Aktor Terkenal Pemain She Would Never Know

“Nanti akan kita cek, kita teliti, bersama teman-teman dari ahli sejarah, budayawan Sunda, kan yang menyampaikan ini katanya ada sertifikat dari NATO (pakta pertahanan atlantik utara),” ujarnya

Sebelumnya, unggahan video tentang “Sunda Empire” sempat beredar pada Kamis (16/1/2020) malam. Sejumlah konten mengenai “Sunda Empire” itu menyebar ke masyarakat melalui media sosial.

Baca Juga:  Cegah Kemacetan dan Jaga Ketertiban, Pemkab Garut Mulai Tata PKL di Bunderan Suci

Salah satu video yang tersebar, berisi tentang sejumlah orang yang mengenakan atribut seperti militer lengkap dengan topi baret. Salah satu dari mereka ada yang berorasi tentang masa pemerintahan negara-negara yang akan berakhir pada 2020 dan mengklaim beranggotakan 54 negara hingga mampu kendalikan nuklir. (Ara)

Tinggalkan Balasan