“Siswa-siswi harus berani membela diri, melawan balik dengan cara menyadarkan pelaku, tidak ikut menjadi pelaku bullying, dan mau curhat ke orang tua, guru, atau teman baik,” jelasnya.
Selain soal bullying, Polwan Purwakarta juga memberikan edukasi mengenai kekerasan terhadap perempuan dan anak, termasuk kekerasan seksual, serta pentingnya bijak dalam menggunakan media sosial.
Menurut Tini, generasi muda Purwakarta diharapkan tumbuh lebih peduli, berani bersuara, dan cerdas menjaga diri maupun lingkungan sekitar.
“Harapannya mereka bisa jadi agen perubahan, berani berkata tidak, tidak mudah percaya pada omongan orang lain, dan tetap waspada,” pungkasnya. (Gin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





